Jumat, 03 Februari 2012

TERAPI BEKAM UNTUK STROKE

Stroke merupakan penyebab kematian kedua setelah penyakit jantung. Saat ini kejadian stroke 1:6, artinya satu diantara 6 orang akan terserang stroke. Stroke termasuk penyakit serebrovaskuler (pembuluh darah otak), yaitu penyakit yang menyerang pembuluh darah di otak, yang ditandai dengan kematian jaringan otak (infark serebral) . Hal ini terjadi karena berkurangnya aliran darah dan oksigen ke otak, dimana fungsi darah adalah membawa oksigen ke otak. Sedangkan oksigen sendiri berfungsi memberikan kehidupan bagi otak. Dengan berkurangnya oksigen ke otak menyebabkan kerusakan dari susunan saraf di otak.

Kehilangan oksigen di otak sekitar 7sampai 10 detik saja sudah dapat menyebabkan gangguan fungsi otak. Bila lebih lama dari 6-8 menit, bisa terjadi jejas (luka) yang tidak dapat dipulihkan (irreversible, permanen), bahkan bisa berakhir dengan kematian. Atau kalau tidak meninggal, akan menyisakan kecacatan yang menetap. Nah, bila yang terserang adalah bagian otak yang berpartisipasi dalam fungsi bicara, maka penderitanya menjadi tidak mampu berbicara atau pelo. Bila yang terserang bagian motorik otak, maka penderita tidak bisa menggerakkan tangan atau kakinya. Demikian juga bila bagian-bagian lain yang terganggu, dapat mengakibatkan penderitanya kehilangan fungsi tubuh yang lainnya.

Secara garis besar, stroke dibagi menjadi dua jenis, yaitu stroke iskemik dan stroke hemorragik.

Disebut stroke iskemik, atau infark otak, atau stroke sumbatan, karena penyebabnya adalah sumbatan. Pada stroke jenis ini, aliran darah ke otak terhenti karena adanya sumbatan aterosklerosis (penumpukan kolesterol pada dinding pembuluh darah), atau oleh bekuan darah yang telah menyumbat suatu pembuluh darah yang ke otak (stroke trombosis) . Selain itu, kotoran darah (embolus) yang terlepas dari jantung atau dari pembuluh darah arteri ekstrakranial (pembuluh darah arteri yang berada di luar kepala), yang terlepas dan menuju ke satu atau beberapa pembuluh darah di dalam kepala (Otak), dan menyumbat pembuluh darah disana (stroke emboli)..

Jenis stroke yang kedua adalah stroke hemorragik atau stroke perdarahan, karena pada stroke ini selalu terjadi perdarahan di dalam jaringan otak dan di ruang sub-araknoid otak .Pada stroke ini, pembuluh darah di otak pecah, sehingga darah merembes ke dalam suatu daerah di otak atau di sub-araknoid otak dan merusaknya. Ini adalah jenis stroke yang mematikan. Hampir 70 persen kasus stroke hemorrhagik terjadi pada penderita hipertensi. Dan lebih dari separuhnya meninggal dunia.

Darah yang pecah tadi dapat merembes ke dalam jaringan otak. Keadaan ini disebut perdarahan di dalam otak, atau perdarahan intraserebrum atau intracerebral hemorrage. Dan bila darah merembes ke dalam ruang sub-araknoid, yaitu ruang sempit antara permukaan otak dan lapisan jaringan yang menutupi otak, maka disebut sebagai perdarahan sub-araknoid atau sub-arachnoid hemorrage. Darah yang keluar dari pembuluh yang bocor itu kemudian mengenai jaringan otak dan sekitarnya, sehingga menimbulkan kerusakan. Selain itu, sel-sel otak pada bagian lain dari bocoran atau pecahan itu juga akan mengalami kekurangan darah dan kerusakan.

Pemicu stroke hemoragik adalah pembengkakan di salah satu bagian pembuluh darah yang lemah. Kelemahan itu bisa disebabkan faktor bertambahnya usia, keturunan (orang tuanya pernah stroke), dan tekanan darah tinggi (hipertensi).

Meski kasusnya lebih sedikit dibandingkan stroke iskemik, stroke hemoragik sering mengakibatkan kematian. Biasanya sekitar 50 persen kasus stroke hemoragik akan berujung kematian, sedangkan pada stroke iskemik hanya 20 persen.

Mengenal tanda stroke

Tanda yang muncul pada stroke perdarahan berbeda dengan sumbatan. Pada stroke hemoragik pasien akan merasakan nyeri kepala yang hebat diikuti dengan kelumpuhan, tidak sadar atau sekedar hanya penurunan kesadaran, atau kejang. Sedangkan pada sumbatan akan muncul tanda: cara berjalan yang tidak seimbang, cara berbicara yang tidak jelas atau pelo (cedal) atau sama sekali tidak bisa bicara, Tidak kuat mengangkat lengan untuk meraih benda tertentu, munculnya bidang pandang yang gelap, baik pada seluruh atau hanya tepi-tepi bidang pandang. Jika melihat sesuatu, tepi pinggir pandangan terasa gelap. Kadang didahului nyeri kepala hebat.



Bekam pada pasien stroke

Penanganan awal pasien stroke sebaiknya di Rumah Sakit, Di sini akan diberikan oksigen dan dipasang infus untuk memasukkan cairan dan zat makanan, dipantau tekanan darahnya, dirawat buang air besar dan kecilnya, dijaga asupan gizinya, penyakit lain yang menjadi pencetus strokeya diobati, Yang paling penting adalah di Rumah Sakit akan dilakukan pemeriksaan untuk menentukan apakah termasuk stroke sumbatan atau stroke perdarahan, dicari penyebab perdarahannya, lokasi mana di otak yang terserang, apakah cukup dengan obat atau operasi.

Stroke sumbatan mempunyai golden periode selama tiga jam untuk ditangani, sebab bila melewati 3 jam dan otak belum mendapatkan pengobatan, maka otak akan mati. Sedangkan untuk stroke perdarahan tidak ada golden periode. Sebab perdarahan bisa terjadi di dalam maupun di luar otak, sehingga berkurangnya suplai darah ke otak bisa lebih cepat, sehingga kemungkinan pasien meninggal lebih besar.Bekam boleh dilakukan setelah kondisi pasien stabil. Minimal seminggu setelah pasien mendapatkan pengobatan medis, baru boleh dibekam.

Karena pengobatan stroke tidak bisa hanya dengan satu model pengobatan saja, maka perlu dikombinasikan dengan pengobatan medis, herbal, bekam, akupungtur, rehabilitasi, fisioterapi, dan lain-lainya untuk mengembalikan fungsi tubuh yang rusak.

Umumnya pasien stroke datang ke pengobatan bekam ketika sudah melakukan berbagai upaya pengobatan dan tidak ada hasilnya. Karena biasanya mereka datang beberapa bulan setelah serangann, maka bekam bisa langsung dilakukan.

Titik bekam yang utama untuk stroke adalah Ummu Mughits dan Kahil, karena kedua titik ini bersifat general. Karena penyebabnya adalah gangguan di ginjal dan hati (menurut kedokteran tradisional), maka bisa ditambahkan titik hati dan ginjal sebagai titik causative. Untuk kecacatan seperti kelumpuhan lengan atau kaki, wajah perot, gangguan bicara, bisa dibekam dibagian tubuh yang mengalami kelumpuhan, dan titik bekam lainnya sesuai tempat yang mengalami kecacatan (simptomatif point).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar