Kamis, 24 November 2011


Langkah Praktis Bekam untuk Pemula

Rosululloh shalallahu alaihi wassalam telah bersabda:
“Kesembuhan itu berada pada 3 hal, yaitu minum madu, sayatan pisau bekam dan sundutan dengan api (kay). Sesungguhnya Aku melarang ummatku (berobat) dengan kay”.
(HR. Bukhari)
Dalam hadist yang lain beliau bersabda:
“Sesungguhnya cara pengobatan yang paling ideal bagi kalian adalah alhijamah (bekam) dan fashdu (venesection)”.
(HR. Bukhari-Muslim)

  • Persiapan Bekam
Sebenarnya tidak ada persiapan khusus jika akan melakukan bekam. Terdapat perbedaan pendapat di kalangan ahli bekam. Beberapa ahli menganjurkan agar bershaum/puasa terlebih dahulu, adapun ahli bekam yang lain justru menyarankan makan terlebih dahulu 2 jam sebelum dilakukan bekam untuk menghindari syok/pingsan.



Langkah persiapan membekam

  1. 1. Lakukan pemeriksaan umum. Dapat meliputi: tekanan darah, nadi, temperature tubuh, pernafasan, lidah iris (iridiology), telapak tangan (palmistry) dan lain-lain. Yang terpenting adalah bias mengetahui penyakitnya, boleh dengan cara diagnosis medis maupun secara tradisional atau gabungan keduanya. Pasien dengan kondisi fisik yang sangat lemah sebaiknya ditunda untuk dilakukan bekam.
  2. 2. Cari dan diagnosa penyakitnya. Jika diperlukan lakukan pemeriksaan laboratorium, rekam jantung/EKG, CT-Scan, dan lain-lain untuk memudahkan diagnose penyakit.
  3. 3. Tentukan titik bekamnya. Dalam menentukan titik bekam terdapat beberapa versi (mahzab) ada yang berdasarkan titik nabawi saja, berdasarkan lokasi keluhan, berdasarkan titik akupuntur dan ada yang berdasarkan anatomi dan patofisiologi organ yang bermasalah. Sampai sekarang belum ditmukan kata sepakat diantara beberapa mahzab tersebut, penulis sendiri bermahzab pada titik bekam yang didasarkan pada titik nabawi dan anatomi serta patofisiologi organ yang bermasalah.
  4. 4. Persiapkan bahan dan alatnya:
  • Alat yang digunakan adalah: Kop/gelas bekam dan handpump (pompa), pisau bedah, bisturi, skapel, klem, kain duk, sarung tangan, masker wajah, mangkok/cawan, nampan, tempat sampah, meja, kursi, dan bed periksa. Jika memungkinkan diusahakan memiliki tabung oksigen untuk mengantisipasi apabila terjadi syok/pingsan.
  • Bahan yang digunakan adalah: Kassa steril, iodine, desinfektan, larutan H2O2, minyak zaitun, dan minyak habbatussauda. Untuk mensterilkan alat-alat yang digunakan tersebut maka setelah dicuci dan dibersihkan lalu dimasukkan ke dalam sterilisator. Yang umum digunakan adalah dengan teknologi pemanasan dan ozone.
Pisau bedah, sarung tangan, masker wajah hanya digunakan sekali pakai, setelah satu pasien maka langsung dibuang.
Ruangan harus bersih, cukup penerangan, cukup ventilasi dan aliran udara serta tidak pengap. Dilarang menggunakan kipas angin di ruangan pada saat dilakukan bekam. Jangan melakukan bekam di tempat terbuka, tempat yang berdebu atau tepat dibawah blower AC.
Tidak boleh menggunakan jarum, silet, gelas minum atau bekas botol, tanduk, tissue dan kain lap untuk melakukan bekam. Walaupun tampak bersih namun peralatan tersebut bukan merupakan peralatan standar medis untuk suatu tindakan bedah minor seperti bekam.
Disarankan setiap pasien memiliki kop sendiri. Bagi penderita HIV-AIDS (ODHA), hepatitis (sakit kuning), pecandu narkoba dan penyakit menular lainnya wajib memiliki peralatan bekam sendiri dan tidak boleh digunakan oleh pasien yang lain walaupun sudah disterilkan.

Jenis bekam
Berdasarkan prosesnya bekam dibagi menjadi 2 macam: Bekam basah dan bekam kering
  1. Bekam kering (dry cupping) disebut juga bekam angin
Yakni metode bekam tanpa mengeluarkan darah, bekam ini ditujukan untuk mengeluarkan kelebihan angin dalam tubuh. Caranya adalah:
  • Mulailah dengan membaca basmallah dan bersihkan bagian tubuh yang akan dibekam dengan kapas/kasa yang diberi cairan NaCl fisiologis.
  • Boleh dilakukan pemijatan ringan dengan menggunakan minyak zaitun selama lebih kurang 5 menit untuk merelaksasikan otot dan memudahkan proses pembekaman.
  • Tentukan titik bekam sesuai dengan keluhan pasien.
  • Pilih gelas bekam/kop berdasarkan lokasi bagian tubuh yang akan dibekam dan postur tubuh. Pasien yang ukuran tubuhnya besar tentu kita pilihkan kop dengan ukuran kop yang lebih besar.
  • Pompa kop bekam dengan piston pada posisi yang dikehendaki sebanyak 2-3 kali tarikan sampai kekuatan sedotan dirasakan cukup, besarnya kekuatan pompa berbeda untuk masing-masing pasien.
  • Biarkan selama 10 menit (untuk pria), 7 menit (bagi wanita) atau 3 menit (bagi anak-anak). Jangan terlalu lama karena akan menyebabkan munculnya gelembung/blister.
  • Lepas gelas bakam dan pijat kembali dengan minyak zaitun atau minyak jinten hitam selama2-3 menit untuk menghilangkan bercak-bercak hitam.
Bekam jenis ini sangat aman dan bisa dilakukan oleh orang awam sekalipun. Titik bekamnya pun lebih bebas dan fleksibel sesuai dengan keluhan yang dirasakan pasien. Misalkan pasien mengeluhkan sakit pada kepala bagian depan maka boleh langsung melakukan bekam kering pada bagian dahi.
Bentuk variasi dari metode Bekam kering ini adalah:
a) . Bekam luncur (Sliding cupping)
Yaitu metode bekam yang mana gelas bekam diseluncurkan di atas permukaan kulit yang rata (tidak tebal ototnya). Metode ini serupa dengan Guasha (cina), scrapping (inggris) atau kerokan (jawa), namun lebih aman karena tidak merusak pori-pori sebagaimana kerokan.
b) . Bekam cepat (Flash cupping) atau bekam tarik
Yaitu metode bekam dengan cara tarik lepas, lepas      secara cepat pada bagian kulit yang sukar dibekam, atau apabila dibekam gelas cenderung jatuh. Area ini biasanya di sekitar wajah dan dahi.
c) . Bekam basah (wet cupping)
Metode bekam inilah yang dimaksudkan pada hadist-hadist tadi dan merupakan metode bekam yang sebenarnya yakni dengan mengeluarkan darah.
- Mulailah dengan membaca basmallah dan mensterilkan bagian tubuh yang akan dibekam dengan desinfektan (misalnya, iodine).
- Dilanjutkan dengan penghisapan kulit menggunakan gelas bekam (kop), kekuatan penghisapan adalah antara 5-7 menit, tindakan ini sekaligus berfungsi sebagai Anestesi (pembiusan) local. Diutamakan mendahulukan bagian tubuh sebelah kanan kemudian yang sebelah kiri.
-  Dengan menggunakan pisau bedah standar (bisturi) dilakukan syartoh (penyayatan). Jumlah sayatan 5-15 untuk satu titik tergantung diameter kop yang dipakai, panjang sayatan 0,3-0,5 cm, tipis dan tidak boleh terlalu dalam, dilakukan sejajar dengan garis tubuh. Salah satu tanda bahwa sayatannya baik adalah sesaat setelah disayat, kulit tidak mengeluarkan darah akan tetapi setelah disedot dengan alat maka darahnya baru keluar.
- Lakukan penghisapan kembali dan biarkan “darah kotor” mengalir di dalam kop selama 5 menit.
-  Bersihkan dan buang darah yang tertampung dalam kop dan jika perlu bisa lakukan penghisapan ulang seperti tadi. Tidak boleh dilakukan pengulangan sayatan.
-  Bersihkan bekas luka dan oleskan minyak habbatus sauda yang steril. Umumnya bekas bekam akan hilang setelah2-5 hari.
-  Ucapkan Alhamdulillah dan rasakan keajaiban “mukjizat” medis bekam.
Istirahatlah secukupnya setelah berbekam, lebih baik lagi tidur. Minumlah air putih, madu, sari kurma atau teh manis untuk mempercepat pemulihan. Jika ingin makan, usahakan lebih dari satu jam sesudahnya dan menghindari makan asam, pedas, mie instan dan minuman bersoda/berkarbonase. Hindari pula untuk melakukan jima’ setelah bekam.
Anda boleh, bahkan dianjurkan mandi 2 jam setelah melakukan bekam. Sebaiknya menggunakan air hangat untuk mempercepat pemulihan. Hindari untuk menggosok bekas sayatan bekam dengan sabun secara berlebihan karena selain terasa perih juga akan memperlambat proses penyembuhan luka.
Umumnya bekas bekam akan hilang dalam 3 hari sampai 1 minggu setelah bekam tergantung bentuk dan warna yang ditinggalkan. Untuk mempercepat hilangnya lebam bekas bekam, maka cukup dikompres dengan air hangat.
Semoga informasi ini bermanfaat, Baarokallahu fikum..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar